Kampanye Cerdas dan Murah
Oleh: Nurul Khotimah
Judul Buku : Political Branding & Public Relations
Penulis : Silih Agung Wisesa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Uama
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Hal. : 314 Halaman
Harga : Rp 60.000,00
Harga : Rp 60.000,00
Penerapan demokrasi di Indonesia mengharuskan siapapun yang ingin mendapatkan kekuasaan pada jabatan – jabatan penting seperti bupati, walikota, gubernur, anggota legislatif juga presiden harus bisa memenangkan kontestasi politik dengan system pemilu langsung oleh rakyat. Maka, pemasaran politik disini menjadi sangat penting dilakukan. Sayangnya, praktek pemasaran politik yang terwujud lewat kampanye selama ini kerap kali tidak tepat strategi dan mengeluarkan biaya sangat mahal. Kita bayangkan saja dengan kisaran 5-10 milyar saja, dengan masa jabatan sekitar 5 tahun, maka artinya mereka harus mengembalikan “modal kampanye” sekitar 1-2 milar setahun atau sebulan sang pejabat harus mengembalikan modal sekitar 500 juta. Itu kalau mereka terpilih. Sedangkan ketika terpilih, gajinya pun jauh dibawah itu. Bayangkan jika tidak terpilih. Banyak kandidat yang berujung menjadi penghuni rumah sakit jiwa karena sudah kehilangan banyak uang dan menumpuk hutang.
Namun, ada juga kandidat – kandidat yang mampu memenangkan kontestasi politik dengan biaya yang tidak besar. Itu dikarenakan strategi pemasaran politiknya cerdas dan tepat. Pencitraan diri yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan penggunaan media – media yang murah namun berefek besar menjadi strategi kampanye yang nampaknya cukup efisien.
Memasarkan kandidat kepada masyarakat untuk dipilih secara subtansi sama dengan memasarkan produk – produk di pasaran agar dibeli. Contoh kecil seperti memasarkan pasta gigi. Bagi sebagian kalangan langsung memilih “Pepsodent” sebagai pilihannya karena merk “Pepsodent” ini sudah sangat kuat menancap di benak mereka sebagai pasta gigi yang cocok dengan kebutuhan mereka. Dengan pendekatan yang integratif dari ilmu pemasaran politik, branding, public relation hingga konstruksi sosial media massa, kandidat ataupun tim suksesnya akan mampu menciptakan inovasi strategi pencitraan yang mampu mengefisiensikan sumber daya mulai tenaga, waktu, dan dana.
Buku ini memaparkan dengan cukup jelas hingga tataran teknis bahkan tips and tricknya tentang bagaimana kampanye yang efisien dengan strategi – strategi pencitraan, branding,media, dan public relation yang tepat sasaran. Terdiri dari 18 bab yang dipecah dalam 6 bagian, buku ini dimulai dari bagian kesatu yang membahas tentang politik dan merk sebagai asumsi dasar kita dalam memahami makna merk atau branding, istilah yang biasa dijumpai di dunia bisnis, bisa menciptakan nilai politik. Di bagian kedua tentang politik, public relation dan rekayasa citra yang di dalamnya akan membahas perbedaan pencitraan berbasis public relation dan advertising (iklan) dan bagaimana struktur pesan politik yang tepat. Bagian ketiga akan membahas segmentasi publik, target pemilih dan personal branding kandidat. Penerapan ilmu pemasaran politik hingga tataran teknis sangat kental dan disajikan dengan praktis sehingga mudah dipahami namun tidak menghilangkan porsi teorinya. Bagian keempat tentang Mata Pemilih, Hati Rakyat, dan Citra Politik yang didalamnya membahas tentang audit persepsi untuk bisa mengetahui bagaimana persepsi yang tercipta di masyarakat setelah strategi pencitraan di jalankan. Bagian kelima pembaca akan diajak memahami managemen media massa dengan impresi politik. Bagian ini membahas bagaimana memahami kepentingan media massa di Indonesia kaitannya dengan politik, bagaimana menciptakan impresi bagi media juga tentang bagaimana cara menghemat budget kampanye hingga 75%. Bagian keenam merupakan bagian terakhir dari bagian ini yang berisi hasil riset Leila Mona Ganiem tentang personal branding politisi Indonesia sekaligus tips untuk tim sukses dan sukarelawan.
Buku ini memiliki kelebihan di aspek penerapan teori pemasaran politik dan teori terkait lain dalam membangun citra yang langsung masuk pada case – case pemilu/pilkada/pileg yang pernah terjadi di Indonesia. Dengan begitu, pembaca akan mudah membayangkan prosesnya ketika berjalan di lapangan. Kolom “Tips & Tricks” yang ada di dalam buku membuat pembaca mudah mengambil faktor – faktor dan prosedur penting dalam menghasilkan kampanye yang jitu. Membaca buku ini juga tidak akan bosan karena meskipun membahas tentang pemasaran politik, personal branding, political branding dan media massa, namun disajikan dengan layout yang tidak hanya sekedar tulisan paragraf yang berjajar – jajar, tapi juga ada bagian – bagian paragraf yang dianggap penting itu tulisannya dipertebal, berbeda jenis font dan dijadikan bagian tersendiri supaya pembaca dapat menginventarisir ide – ide penting dalam buku ini. Dilengkapi dengan tabel – tabel dan kliping kasus – kasus politik yang mewakili pembahasan dan diambil dari surat kabar menjadikan pembaca lebih mendalam saat menelaah fenomena pemasaran politik. Penulis buku mampu menjabarkan inovasi strategi kampanye yang fresh di tengah – tengah suburnya praktik politik uang di Indonesia dengan kepakarannya penulis buku di bidang branding dan komunikasi. Penyajian yang lebih banyak berporsi di prosedur teknis, tips and trick, daripada teori membuat pembaca awam pun akan bisa memahaminya dengan mudah.
Terlepas dari tidak adanya catatan kaki yang bisa memudahkan pembaca jika ingin menelusuri lebih dalam di sumber – sumber terkait di bagian – bagian tertentu, tapi secara keseluruhan buku ini bisa direkomendasikan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi yang berfokus pada kajian – kajian pemasaran politik dan media politik, orang awam yang ingin mengetahui proses kampanye juga pada calon kandidat dan tim sukses yang akan maju pada kontestasi politik ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar