Judul Buku : Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,M.Pd
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
Tahun Terbit : Cetakan Ke 10, 2013
Jumlah Halaman : xvi+ 294 halaman
Dimensi dan Cover : 15 x 23 cm, soft cover
Merancang Strategi Pembelajaran untuk Mencetak Tenaga Ahli
Oleh: Nurul Khotimah
Pendidikan diperlukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara. Jika sumber daya
manusianya baik dan berkualitas dari aspek kompetensi dan juga karakter/moral,
maka mereka akan bisa menghasilkan sebuah kemajuan peradaban bagi bangsanya.
Oleh karena itu, sistem pendidikan yang mampu mencetak tenaga ahli sangatlah
penting nilainya.
Sistem pendidikan bukanlah
sesuatu yang sederhana. Di dalamnya ada standar proses pendidikan sebagai tolak
ukur keberhasilan pendidikan tersebut. Ada guru, sistem pembelajaran, tujuan
dan standar kompetensi, proses belajar mengajar, strategi pembelajaran dan
metode, dan media pembelajaran. Masing – masing unsur tersebut harus memenuhi
standar proses pendidikan dan berjalan sinergis agar sistem pendidikan mampu
mencetak tenaga ahli sesuai tujuannya.
Dalam buku ini diuraikan
bagaimana idealnya masing – masing unsur dalam pendidikan agar sesuai dengan
standar proses pendidikan. Selain itu, buku ini juga membahas tentang berbagai
alternatif strategi pembelajaran yang bisa digunakan. Contohnya saja strategi
pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, peningkatan kemampuan
berpikir, kooperatif, kontekstual, dan afektif.
Menurut buku ini, perlu adanya
perubahan paradigma dalam mengajar. Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan
materi pelajaran, tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Pandangan mengajar hanya sebatas menyampaikan ilmu
pengetahuan dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang. Karena
siswa adalah organisme yang berkembang, sehingga harusnya guru tidak lagi
memosisikan diri sebagai sumber belajar yang bertugas menyampaikan informasi. Tetapi
harus berperan sebagai pengelola sumber belajar untuk dimanfaatkan siswa.
Argumen lainnya adalah sekarang
abad pengetahuan dimana terjadi ledakan ilmu pengetahuan, yang mengakibatkan
kecenderungan setiap orang tidak mungkin dapat menguasai tiap cabang keilmuan.
Sehingga belajar harusnya bagaimana menggunakan informasi dan pengetahuan untuk
mengasah kemampuan berpikir. Maka dari itu, paradigma proses belajar mengajar
siswa harusnya menjadikan siswa sebagai pusat dari kegiatan. Pembelajaran perlu
memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan
perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat
dan mewujudkan masyarakat belajar.
Dengan paradigma belajar mengajar
yang seperti itu maka diperlukan guru yang kompeten dan benar – benar
teroptimalkan perannya dalam proses pembelajaran. Di bab 2 buku ini dijelaskan
bahwa guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogis yaitu
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kemudian kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat. Dan kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Selain guru, metode dan media pembelajaran
juga menjadi faktor penunjang yang memiliki peranan penting dalam proses
belajar mengajar.
Di bab 7 buku ini pembaca akan
ditunjukkan tentang berbagai metode pembelajaran beserta kelebihan, kelemahan, jenis
– jenis dari masing – masing metode pembelajaran, dan langkah – langkah
menggunakan metode tersebut. Metode pembelajaran yang diulas diantaranya
ceramah, demonstrasi, diskusi, dan simulasi. Selain metode ada juga media
pembelajaran. Media ini digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami bahan
ajar. Karena disadari bahwa tidak semua bahan ajar bisa dipelajari dengan cara
mengalami langsung. Contohnya saja untuk memahami cara kerja jantung ketika
memompa darah.
Di lain sisi, karakter siswa yang
beragam mulai dari audio, visual, kinestetik, atau gabungan, membuat mereka
hanya memiliki atensi tertentu pada bahan – bahan ajar yang sesuai dengan
karakternya. Media yang bisa dipakai dalam pembelajaran juga banyak ragamnya
seperti film, slide, foto, lukisan, gambar, musik, video, dan sebagainya.
Hal lain yang juga cukup penting
dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Dalam buku ini
dijelaskan tentang Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Sebagai
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa
secara optimal. Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Strategi pembelajaran macamnya cukup bervariasi dan memiliki kekhasan masing –
masing. Mulai bab 8-14 per bab nya membahas tentang jenis – jenis strategi
pembelajaran yang dibahas dengan topik konsep dasar masing – masing jenis
strategi pembelajaran, prosedur pelaksanaannya, konteks penggunaan, dan
keunggulan serta kelemahan masing – masing jenis strategi pembelajaran.
Beberapa strategi pembelajaran
yang dibahas dalam buku ini diantaranya adalah ekspositori, inkuiri, strategi
pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir, strategi pembelajaran komparatif, strategi pembelajaran kontekstual
dan strategi pembelajaran afektif. Setelah membaca berbagai strategi
pembelajaran yang dipaparkan, kita akan punya inspirasi tentang bagaimana cara
mengajar yang menyenangkan. Masing – masing strategi pembelajaran ini memiliki
kekhasan dan konteks agar bisa diterapkan.
Misal, di bab 14 tentang strategi
pembelajaran afektif yang menekankan pada pembentukan sikap. Ini membutuhkan
cara khusus agar siswa tidak hanya mampu paham secara kognisi tentang mata
pelajaran yang diajarkan. Tetapi juga mampu menyerap nilai – nilainya dan
membentuk sudut pandang baru serta sikap dalam kehidupan sehari – hari. Berbeda
dengan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir di bab 11 yang
lebih menekankan tentang kognisi.
Buku ini membahas dengan cukup
mendetail mengenai strategi pembelajaran mulai dari unsur – unsurnya, bagaimana
setiap unsur memenuhi persyaratan, hingga jenis – jenis strategi pembelajaran.
Pembahasan dalam buku ini memiliki pijakan dasar dari Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Proses Pendidikan. Penjelasannya cukup sistematis
sehingga mudah dipahami. Diksi dan bahasa yang digunakan relatif mudah dan
sederhana. Kalimat – kalimat yang digunakan cukup efektif sehingga mudah
dicerna dengan sekali membaca.
Dalam penjelasan jenis – jenis
strategi pembelajaran juga disertakan contoh – contoh konkrit bagaimana cara
mengajarnya. Ini sekaligus bisa menjadi tips bagi pengajar pemula dan pengajar
yang sudah lama mengajar untuk bisa memadupadankan dan mengeksplorasi lagi
teknik – teknik pembelajaran yang semakin memudahkan bagi siswa. Adanya skema
dan tabel di beberapa bagian untuk menjelaskan paparan lebih mempermudah
pembaca dalam memahami uraian konsep yang dijelaskan.
Menurut saya, buku ini cukup
berimbang dalam porsi teoritik dan praktik nya sehingga membuat buku ini bisa
dibaca oleh semua kalangan. Tersedianya daftar pustaka memungkinkan pembaca
untuk mendalami ulasan yang ada dalam buku jika diperlukan. Relatif tidak
ditemukan kesalahan ketik/typo sehingga bisa menjadi bacaan yang cukup nyaman
dibaca.
Kekurangan dari buku ini menurut
saya adalah di urutan bab. Akan lebih baik jika topik tentang tujuan dan
standar kompetensi di bab 4 dibahas di bab 2 setelah pembahasan standar proses
pendidikan. Sehingga akan berkaitan dengan bab 3 yang membahas topik sistem
pembelajaran. Kemudian topk tentang guru dalam pencapaian standar proses
pendidikan yang letaknya di bab 2 harusnya diletakkan di bab setelah topik
mengajar dan belajar dalam standar pendidikan. Sehingga, urutan pembahasan akan
terasa dari yang sifatnya makro lalu masuk ke unsur – unsur yang mikro seperti
guru, strategi pembelajaran, media dan metode.
Dengan pembahasan yang cukup
padat, akan lebih baik pula jika per bab dilengkapi semacam resume sehingga
pembaca bisa menangkap poin – poin penting penjelasan. Selain itu, dari jenis
kertas yang digunakan akan lebih baik bila menggunakan HVS putih atau bookpaper
dengan kualitas yang lebih baik sehingga lebih nyaman untuk dibaca.
Buku ini direkomendasikan untuk
mahasiswa jurusan ilmu pendidikan dan keguruan, akademisi, praktisi dan
pemerhati pendidikan, guru, dosen, dan siapapun yang berminat menjadi pengajar.