Resensi Buku Strategi Pembelajaran

Judul Buku              : Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Penulis                    : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,M.Pd
Penerbit                   : Kencana Prenada Media Group
Tahun Terbit            : Cetakan Ke 10, 2013
Jumlah Halaman      : xvi+ 294 halaman
Dimensi dan Cover   : 15 x 23 cm, soft cover
ISBN                       : 979-3925-73-6-370
Kategori                  : Pendidikan
Harga                      : Rp 58.000

Merancang Strategi Pembelajaran untuk Mencetak Tenaga Ahli
Oleh: Nurul Khotimah

Pendidikan diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara. Jika sumber daya manusianya baik dan berkualitas dari aspek kompetensi dan juga karakter/moral, maka mereka akan bisa menghasilkan sebuah kemajuan peradaban bagi bangsanya. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang mampu mencetak tenaga ahli sangatlah penting nilainya.

Sistem pendidikan bukanlah sesuatu yang sederhana. Di dalamnya ada standar proses pendidikan sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tersebut. Ada guru, sistem pembelajaran, tujuan dan standar kompetensi, proses belajar mengajar, strategi pembelajaran dan metode, dan media pembelajaran. Masing – masing unsur tersebut harus memenuhi standar proses pendidikan dan berjalan sinergis agar sistem pendidikan mampu mencetak tenaga ahli sesuai tujuannya.

Dalam buku ini diuraikan bagaimana idealnya masing – masing unsur dalam pendidikan agar sesuai dengan standar proses pendidikan. Selain itu, buku ini juga membahas tentang berbagai alternatif strategi pembelajaran yang bisa digunakan. Contohnya saja strategi pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, peningkatan kemampuan berpikir, kooperatif, kontekstual, dan afektif.

Menurut buku ini, perlu adanya perubahan paradigma dalam mengajar. Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pandangan mengajar hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang. Karena siswa adalah organisme yang berkembang, sehingga harusnya guru tidak lagi memosisikan diri sebagai sumber belajar yang bertugas menyampaikan informasi. Tetapi harus berperan sebagai pengelola sumber belajar untuk dimanfaatkan siswa.

Argumen lainnya adalah sekarang abad pengetahuan dimana terjadi ledakan ilmu pengetahuan, yang mengakibatkan kecenderungan setiap orang tidak mungkin dapat menguasai tiap cabang keilmuan. Sehingga belajar harusnya bagaimana menggunakan informasi dan pengetahuan untuk mengasah kemampuan berpikir. Maka dari itu, paradigma proses belajar mengajar siswa harusnya menjadikan siswa sebagai pusat dari kegiatan. Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.

Dengan paradigma belajar mengajar yang seperti itu maka diperlukan guru yang kompeten dan benar – benar teroptimalkan perannya dalam proses pembelajaran. Di bab 2 buku ini dijelaskan bahwa guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogis yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kemudian kompetensi kepribadian, kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat. Dan kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Selain guru, metode dan media pembelajaran juga menjadi faktor penunjang yang memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar.

Di bab 7 buku ini pembaca akan ditunjukkan tentang berbagai metode pembelajaran beserta kelebihan, kelemahan, jenis – jenis dari masing – masing metode pembelajaran, dan langkah – langkah menggunakan metode tersebut. Metode pembelajaran yang diulas diantaranya ceramah, demonstrasi, diskusi, dan simulasi. Selain metode ada juga media pembelajaran. Media ini digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami bahan ajar. Karena disadari bahwa tidak semua bahan ajar bisa dipelajari dengan cara mengalami langsung. Contohnya saja untuk memahami cara kerja jantung ketika memompa darah.

Di lain sisi, karakter siswa yang beragam mulai dari audio, visual, kinestetik, atau gabungan, membuat mereka hanya memiliki atensi tertentu pada bahan – bahan ajar yang sesuai dengan karakternya. Media yang bisa dipakai dalam pembelajaran juga banyak ragamnya seperti film, slide, foto, lukisan, gambar, musik, video, dan sebagainya.

Hal lain yang juga cukup penting dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Dalam buku ini dijelaskan tentang Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Strategi pembelajaran macamnya cukup bervariasi dan memiliki kekhasan masing – masing. Mulai bab 8-14 per bab nya membahas tentang jenis – jenis strategi pembelajaran yang dibahas dengan topik konsep dasar masing – masing jenis strategi pembelajaran, prosedur pelaksanaannya, konteks penggunaan, dan keunggulan serta kelemahan masing – masing jenis strategi pembelajaran.

Beberapa strategi pembelajaran yang dibahas dalam buku ini diantaranya adalah ekspositori, inkuiri, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, strategi pembelajaran komparatif, strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran afektif. Setelah membaca berbagai strategi pembelajaran yang dipaparkan, kita akan punya inspirasi tentang bagaimana cara mengajar yang menyenangkan. Masing – masing strategi pembelajaran ini memiliki kekhasan dan konteks agar bisa diterapkan.

Misal, di bab 14 tentang strategi pembelajaran afektif yang menekankan pada pembentukan sikap. Ini membutuhkan cara khusus agar siswa tidak hanya mampu paham secara kognisi tentang mata pelajaran yang diajarkan. Tetapi juga mampu menyerap nilai – nilainya dan membentuk sudut pandang baru serta sikap dalam kehidupan sehari – hari. Berbeda dengan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir di bab 11 yang lebih menekankan tentang kognisi.

Buku ini membahas dengan cukup mendetail mengenai strategi pembelajaran mulai dari unsur – unsurnya, bagaimana setiap unsur memenuhi persyaratan, hingga jenis – jenis strategi pembelajaran. Pembahasan dalam buku ini memiliki pijakan dasar dari Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Proses Pendidikan. Penjelasannya cukup sistematis sehingga mudah dipahami. Diksi dan bahasa yang digunakan relatif mudah dan sederhana. Kalimat – kalimat yang digunakan cukup efektif sehingga mudah dicerna dengan sekali membaca.

Dalam penjelasan jenis – jenis strategi pembelajaran juga disertakan contoh – contoh konkrit bagaimana cara mengajarnya. Ini sekaligus bisa menjadi tips bagi pengajar pemula dan pengajar yang sudah lama mengajar untuk bisa memadupadankan dan mengeksplorasi lagi teknik – teknik pembelajaran yang semakin memudahkan bagi siswa. Adanya skema dan tabel di beberapa bagian untuk menjelaskan paparan lebih mempermudah pembaca dalam memahami uraian konsep yang dijelaskan.

Menurut saya, buku ini cukup berimbang dalam porsi teoritik dan praktik nya sehingga membuat buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan. Tersedianya daftar pustaka memungkinkan pembaca untuk mendalami ulasan yang ada dalam buku jika diperlukan. Relatif tidak ditemukan kesalahan ketik/typo sehingga bisa menjadi bacaan yang cukup nyaman dibaca.

Kekurangan dari buku ini menurut saya adalah di urutan bab. Akan lebih baik jika topik tentang tujuan dan standar kompetensi di bab 4 dibahas di bab 2 setelah pembahasan standar proses pendidikan. Sehingga akan berkaitan dengan bab 3 yang membahas topik sistem pembelajaran. Kemudian topk tentang guru dalam pencapaian standar proses pendidikan yang letaknya di bab 2 harusnya diletakkan di bab setelah topik mengajar dan belajar dalam standar pendidikan. Sehingga, urutan pembahasan akan terasa dari yang sifatnya makro lalu masuk ke unsur – unsur yang mikro seperti guru, strategi pembelajaran, media dan metode.

Dengan pembahasan yang cukup padat, akan lebih baik pula jika per bab dilengkapi semacam resume sehingga pembaca bisa menangkap poin – poin penting penjelasan. Selain itu, dari jenis kertas yang digunakan akan lebih baik bila menggunakan HVS putih atau bookpaper dengan kualitas yang lebih baik sehingga lebih nyaman untuk dibaca.


Buku ini direkomendasikan untuk mahasiswa jurusan ilmu pendidikan dan keguruan, akademisi, praktisi dan pemerhati pendidikan, guru, dosen, dan siapapun yang berminat menjadi pengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar