Oleh: Ay Gustin
Resensi adalah sebuah kegiatan mereview atau memberi penilaian terhadap suatu buku. Penulis resensi biasanya disebut dengan resensator. Resensi sangat bermanfaat bagi semua pihak, baik penulis buku, calon pembaca buku, dan juga resensator. Resensi digunakan oleh calon pembaca sebagai bahan pertimbangan apakah buku yang hendak dibaca memang layak untuk dibaca, berkualitas, ataukah sesuai dengan kebutuhan dalam mencari suatu informasi di dalam buku tersebut. Sedangkan untuk penulis buku, resensi berguna sebagai masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk bisa melahirkan buku-buku yang lebih berkualitas lagi kedepannya. Pun resensi juga berguna untuk resensator sebagai bahan belajar, untuk menilai suatu buku dengan subyektif-obyektif, belajar memberikan kritik dan saran yang benar, dan juga bisa menjadi ajang beraktualisasi dalam bidang kepenulisan sebelum beranjak ke tingkat yang lebih lanjut lagi.
Resensi bersifat subyektif adalah suatu resensi bisa berbeda antara resensi satu dengan yang lainnya dikarenakan setiap resenter mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap suatu buku. Sedangkan resensi bersifat obyektif adalah penilaian yang diberikan oleh resensator baik kekurangan dan kelebihan harus sesuai dengan kualitas buku tersebut. Resensator tidak boleh melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangkan penilaian dikarenakan ada motif terselubung seperti motif ekonomi dan politik.
Media untuk menulis resensi pun sangat banyak. Seperti contoh menulis resensi di koran, blog, ataupun media sosial seperti facebook, line, dan instagram. Resensi yang ditulis di koran akan mendapatkan sejumlah uang dari perusahaan koran tersebut. Fee yang bisa didapatkan pun bermacam-macam. Tergantung koran mana yang menjadi sasaran. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per tulisan. Tentunya persyaratan yang diminta juga tidak mudah. Tulisan harus benar-benar berkualitas dan hasil karya sendiri. Namun, jika tidak ingin berurusan dengan persyaratan yang rumit, resensi juga bisa diupload di blog dan media sosial milik pribadi.
Ada beberapa sistematika penulisan resensi, sebagai berikut:
1. Identitas buku (judul buku, nama penulis, nama penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dimensi, jenis kertas, dan lain sebagainya). Identitas buku bisa ditemukan di bagian depan setelah cover buku.
2. Memberi judul resensi. Judul resensi sangat penting dibuat untuk menggambarkan sudut pandang mana yang resenter soroti dan yang mempunyai daya tarik tersendiri dalam membuat resensi.
3. Isi resensi. Isi resensi biasanya menjelaskan tentang latar belakang penulisan buku, garis besar atau poin penting isi buku, penjelasan per bab, dan lain-lain.
4. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan buku. Biasanya di dalam menjelaskan kekurangan dan kelebihan buku juga terkandung kritik dan saran yang membangun untuk penulis buku.
5. Untuk siapa buku tersebut direkomendasikan. Misalnya mahasiswa, arsitek, pengamat, penulis, dan seterusnya.
Ada 3 jenis resensi yang biasanya ditulis oleh resensator, yaitu deskriptif, informatif, dan kritis. Resensi informatif adalah resensi yang di dalamnya memuat semua informasi penting dari suatu buku. Biasanya resensi ini berbentuk paragraf pada umumnya dan tidak menjelaskan per bab. Resensi yang menjelaskan detail per bab disebut dengan resensi deskriptif. Resensator akan menjelaskan secara detail per bab poin penting apa yang dibahas. Sedikit banyaknya resensi pada resensi jenis ini tergantung pada seberapa banyak bab yang ada di dalam buku tersebut. Sedangkan resensi kritis adalah resensi yang menggunakan disiplin ilmu tertentu. Resensi jenis ini sangat jarang sekali digunakan. Resensi kritis ini hanya ditulis oleh resensator yang compatible dengan ilmu terkait. Misalnya seorang doktor hewan, akan menulis resensi mengenai buku X dengan sudut pandang ilmu kedokteran hewan. Akan tetapi, resensi yang pada umumnya ditulis oleh resensator adalah gabungan dari ketiga jenis resensi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar