Rahasia Menghancurkan Mental Block

Resensi Buku Rahasia Menghancurkan Mental Block

Judul Buku                       : Rahasia Menghancurkan Mental Block
Penulis                             : Antonius Arif
Penerbit                           : Titik Media Publisher
Tahun Terbit                     : 2012
Jumlah Halaman              : 181 halaman
resensi buku rahasia menghancurkan mental block

Menyiasati Mental Block Untuk Hidup Lebih Bermakna

Oleh : Nurul Khotimah

Manusia adalah makhluk yang unik. Hal yang membuat unik itu adalah mekanisme bekerjanya akal dan jiwa sehingga membentuk proses psikologi tertentu yang pada akhirnya akan sangat mempengaruhi perjalanan hidup orang tersebut dalam berbagai aspek mulai dari pemahamannya terhadap diri sendiri, bagaimana memposisikan diri dengan lingkungan dan orang – orang sekitar, pola stimulus-respon, dan cara menghadapi masalah.
Kadang kita tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang menghambat diri kita untuk maju. Misalkan beberapa contoh yang diuraikan dalam bagian awal buku ini yang ditemui sendiri oleh penulis buku saat sedang melakukan training yaitu kisah seorang manajer asuransi yang sudah berhasil diawal karir kemudian berhenti di satu titik dan juga tidak tahu apa yang salah dalam hidupnya. Setelah didalami, ternyata orang tersebut percaya dengan ramalan, dia pernah datang ke peramal lebih dari 3 orang dan mereka semua mengatakan hal yang sama. Padahal dia termasuk orang yang religius sekali, peramal tersebut mengatakan bahwa dia tidak akan kaya sekali dan juga tidak akan miskin sekali. Sehingga setelah dia sudah mulai banyak uangnya, dia berhenti melakukannya karena ingat apa kata peramal tersebut. Dia mulai mempercayai hal itu. Ada juga kisah seorang wanita yang menahan suaminya agar tidak sukses karena wanita itu percaya bahwa bila suaminya sukses maka suaminya akan kawin lagi.
Ketika kita mulai merasa tidak bisa melakukan sesuatu padahal kita sudah sangat berusaha maksimal, atau kita sudah berada pada kondisi kesuksesan tertentu namun menjadi mundur tanpa tahu sebabnya, kita perlu mewaspadai, mungkin saja kita sedang terkena mental block. Resensi Rahasia Menghancurkan Mental Block adalah sebuah keyakinan yang menghambat atau menghentikan kita. Mental Block juga dikenal dengan istilah Limiting Belief. Tidak semua limiting belief atau mental block ini bersifat negatif, ada pula yang bersifat positif. Dalam buku ini dijelaskan tentang penyebab sebuah belief bisa terjadi menurut Robert Dilts yaitu belief berkaitan dengan penyebab dari sebuah hubungan, belief berkaitan dengan pemaknaan sebuah hubungan, dan belief berkaitan dengan generalisasi sebuah keterbatasan.
Lebih lanjut diulas pula tentang 3 tipe belief pada Resensi Rahasia Menghancurkan Mental Block yaitu:
1.       Hopelessness (tidak ada harapan) yang terjadi jika orang tersebut merasa tidak ada harapan untuk impian dia maka orang tersebut menjadi tidak ada harapan lagi. Contohnya seperti ini : “Kenapa saya harus melakukannya? Orang lain saja tidak bisa apalagi saya”
2.       Helplessness (ketidakberdayaan) yang terjadi karena orang ini merasa bahwa dirinya tidak lebih baik daripada orang lain. Orang yang begini cenderung merasa dirinya sangat inferior dan sudah ditakdirkan untuk tidak bisa sukses. Contohnya : “Orang lain bisa sukses, tapi saya ini dilahirkan untuk tidak bisa sukses. Orang lain boleh bisa tapi saya ini tidak punya apa – apa untuk bisa”
3.       Worthlessness (tidak berharga) yang terjadi jika orang merasa bahwa hal itu memang mungkin dilakukan dan bisa dilakukan, hanya dirinya merasa tidak pantas dan tidak layak. Contoh : “Saya memang mencintai pasangan saya dan saya yakin sebenarnya saya bisa berbaikan dengan pasangan saya. Hanya saya merasa tidak pantas dan tidak layak untuk bersama dia”
Di bab 4 buku ini dijelaskan mengenai penyebab limiting belief/mental block. Sebabnya bisa dari faktor pikiran yaitu aspek keyakinan (keadaan yang belum tentu benar atau salah tetapi diyakini sebagai kebenaran), aspek nilai – nilai (sebuah hal yang dianggal penting oleh diri kita sendiri yang kemudian menjadi filter diri kita untuk melakukan sesuatu), aspek identitas (pelabelan diri kita yang bisa berarti positif dan negatif), dan aspek spiritual. Lalu, ada juga faktor selain pikiran yaitu faktor lingkungan, perilaku dan kapabilitas/skill.
Setelah tahu sebabnya, di bab 7 buku ini diuraikan tentang cara menangani mental block yaitu cara pertama dengan memuat jurnal positive inventory yaitu menuliskan semua hal positif dan negative yang terjadi. Jika ada hal negatif segera tulis dikolom kanan dan tulis dikolom kiri kebalikannya sehingga menjadi positif. Ini dilakukan setiap hari dengan begitu pikiran negative tidak akan hadir lagi. Cara kedua dengan visualisasi, mencari tahu apa saja mental block kita dan ditulis dikertas lalu diganti kalimat positif dan dituliskan alasannya. Cara lainnya dengan ego state therapy, meta state, eye movement integration, dan terapi tulisan dengan intervensi ego state therapy.
Buku ini menjelaskan dengan runtut dan praktis mengenai apa, mengapa, bagaimana dan solusi dari mental block itu. Semuanya diuraikan dalam 8 bab. Membaca buku ini, pembaca tidak akan merasa bosan karena visualisasi layout bukunya dilengkapi gambar – gambar ilustrasi, tidak hanya penjelasan deskripsi-narasi saja. Selain itu, diksi yang dipilih juga tidak terlalu tinggi, cukup mudah dipahami dan cenderung menggunakan bahasa keseharian (bukan seperti di buku – buku ilmiah dengan istilah – istilah yang rumit). Penyajian penjelasan yang juga banyak ditunjang dengan point – point membuat penjelasan jadi lebih ringkas dan mudah dipahami. Jenis dan ukuran font serta jarak spasi barisnya membuat nyaman dibaca. Tiap bab dipisahkan oleh lembar bab yang jelas menunjukkan ini bab berapa dan judul babnya.
Di bagian akhir buku ini terdapat tes belief yang diadaptasi dari Jeffrey Young’s 1990 Schema Questionnaire, yang juga menjadi nilai plus dalam buku ini karena pembaca juga bisa mengetahui kecenderungan beliefnya lewat tes ini. Sisi plus lain buku ini adalah porsi teori dan contoh yang disajikan lebih dominan di porsi contohnya dan sangat dekat dengan kehidupan sehari – hari. Solusi yang disajikan pun juga sudah dalam bentuk langkah – langkah teknis yang mudah diaplikasikan.
Buku ini akan lebih baik jika ada resume/kesimpulan singkat di masing – masing akhir bab sehingga pembaca bisa terbantu dalam menyimpulkan dan menghubungkan kesimpulan antar bab serta menggarisbawahi hal – hal penting.


Buku ini direkomendasikan dibaca oleh para therapist kejiwaan, psikolog, psikiater, mahasiswa jurusan psikologi, akademisi, bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang mental block. Dengan alur dan bahasa yang mudah dipahami, buku ini akan mudah dipahami oleh semua kalangan.

2 komentar:

  1. Resensi buku yang saya kira penting juga untuk diketahui oleh mereka yang berkeinginan "menghancurkan" mental block untuk perubahan menjadi pribadi yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap, benar sekali :)
      salam kenal.. terima kasih sudah berkunjung :)

      Hapus