Resensi Buku Postkomodifikasi Media



Media : Antara Teks Berita dan Kepentingan Ekonomi Politik
Oleh : Nurul Khotimah
Judul Buku    : Postkomodifikasi Media (Analisis Media Televisi dengan Teori Kritis dan Cultural  Studies)
Penulis          : Syaiful Halim
Penerbit         : Jalasutra
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Hal.    : 245 Halaman

Harga             : Rp 80.000,00
Di zaman sekarang, hampir tidak ada orang yang tidak menjadikan televisi sebagai sumber informasinya. Setiap hari tentu ada waktu–waktu yang mereka gunakan untuk melihat televisi. Tayangan – tayangan di televisi pun beragam mulai dari yang sifatnya entertaining, hingga yang bersifat informatif dan edukatif. Tayangan yang bersifat informatif sering kita dapati pada acara – acara berita seperti Liputan 6 di SCTV.
Beberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan beredarnya video porno mirip artis yang dari hasil penyelidikan diketahui bahwa itu diperankan oleh Ariel “Peterpan”. Kasus ini disiarkan berulang – ulang oleh berbagai media, termasuk juga oleh Liputan 6 SCTV. Penulis di buku ini mencoba meneliti secara mendalam bagaimana konstruksi pemberitaan kasus ini dari sudut pandang teori kritis dan cultural studies. Karena tidak dipungkiri, setiap pesan dalam berita yang disuguhkan oeh televisi memang menarik untuk dibongkar hingga pada tingkat terdalam. Pesan dalam berita tidak alamiah muncul. Itu merupakan konstruksi dari kepentingan media, politik, budaya, keuntungan, ekonomi dan realitas itu sendiri. Melalui pendekatan cultural studies yang meneliti artefak budaya secara lintas disiplin dan lintas zaman, buku ini bukan hanya mengurai pembacaan-pembacaan di wilayah mikro berupa teks televisi, tapi juga membongkar praktik wacana dan praktik sosiokultural di balik wacana (after-the-fact). Kata “budaya” dalam kajian ini dimaknai secara politis, ideologis, ekonomis, historis, kulturalis, strukturalis, dan post-strukturalis.
Pembahasan dalam buku ini sangat sistematik karena memang merupakan hasil penelitian akademik yang dibukukan. Diawali dari bab 1 yang menggambarkan latar belakang masalah penelitian. Lalu Bab 2-9 yang menjelaskan tentang landasan teori dari penelitian yang hendak dilakukan mulai dari Teori Kritis, Cultural Studies, Ekonomi Politik Media,Komodifikasi Media, Media Televisi, Berita Televisi, Analisis Wacana Kritis, dan Analisis Semiotika. Bab 10 menjelaskan tentang metodologi penelitian sebagai koridor berjalannya penelitian yang akan dilakukan. Bab 11-15 menjelaskan tentang hasil temuan di lapangan tentang konstruksi pemberitaan video porno mirip artis (dalam kasus ini adalah Ariel) yang dibongkar secara mendalam mulai dari aspek organisasi pembuat teks, analisis teksnya, produksi dan konsumsi teks, eksplanasi teks hingga dikonstruksi dalam kacamata postkomodifikasi media.
Pembaca saat membaca buku ini akan mengikuti alur analisis yang sangat berbobot sekaligus mudah dicerna karena dijelaskan step by step. Pembaca akan memahami bagaimana sebuah kasus yang terjadi di masyarakat dan mengenai artis sebagai subyek pelaku kasus tersebut diexploitasi sedemikian rupa oleh industri media televisi mulai dari analisis kepentingan media televisi, lalu menganalisis teks dari berita tentang kasus tersebut di Liputan 6, menganalisis teksnya dengan analisis wacana kritis Norman Fairclough dan analisis semiotika Barthez, kemudian bagaimana dapur media mengonstruksi realitas pemberitaan media yang kemudian dikonsumsi oleh publik. Di akhir pembahasan, semua proses tersebut dikonstruksikan secara apik dalam hubungan dengan kapitalisme dan relasi kuasa.
Buku ini memiliki kelebihan di aspek sistematika yang runtut sehingga pembaca dibawa memahami penelitian ini benar – benar dalam koridor akademik. Setiap penjelasan konsep – konsep penting juga disertakan rujukan sumber yang valid agar pembaca yang ingin mendalami juga mudah untuk mencari sumbernya. Penulis benar – benar mampu menyajikan konsep dan analisis sesuai bidang kepakarannya yaitu media. Bagan – bagan  yang ditampilkan menjadi nilai plus karena cukup mempermudah dari penjelasan yang disampaikan. Namun, gambar – gambar yang disajikan disini tidak berwarna (dibuat hitam putih) sehingga ada beberapa yang mungkin kurang jelas.
Karena ini berupa penelitian, mungkin bagi kalangan awam akan sedikit sulit memahaminya. Namun, tidak perlu khawatir karena buku ini menyediakan glosarium di belakang akhir buku yang bisa membantu pembaca mencari istilah – istilah dalam pembahasan buku ini yang mungkin belum di pahami. Bagi para kalangan akademisi, mahasiswa, aktivis, dan penggiat kegiatan yang berfokus pada media, buku ini bisa direkomendasikan sebagai literatur yang bisa memperkaya pengetahuan dan pemahaman terhadap praktek analisis teks dan komodifikasi dalam industri media di era kapitalisme global saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar